Tampilkan postingan dengan label Sejarah Vespa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah Vespa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 September 2017

2 Gambar Logo Vespa Paling Populer di Dunia

Sebagai motor skuter yang memiliki ciri khas, Vespa memiliki logo yang sangat unik dan dicintai para penggemarnya. Karena memiliki penggemar fanatik yang tersebar di seluruh dunia, tak heran apabila logo Vespa banyak digunakan pada beberapa aksesoris dan merchandise menarik yang dijual khusus kepada para scooterist.

Piaggio sebagai perusahaan pembuat motor ini tidak terlepas dari merek yang telah memiliki branding besar di dunia otomotif. Jika diperhatikan, untuk setiap model motor Vespa yang dikeluarkan oleh Piaggio menggunakan logo yang berbeda-beda. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan karakter khusus di setiap varian skuter Vespa tersebut. 

Namun ada dua gambar logo Vespa yang sering dipakai semenjak motor Vespa generasi pertama sampai model Vespa generasi terbaru dikala ini. Kedua logo ini sangat populer dan sering digunakan baik sebagai gambar pada banyak sekali fashion dan aksesoris menyerupai baju, tas, sticker dll, maupun sebagai lambang perkumpulan atau klub penggemar motor Vespa di seluruh dunia. Nah, eksklusif saja kita lihat masing-masing logo tersebut di bawah ini :

1. Logo Vespa dengan aksara tersambung dan miring ke atas


Logo Vespa dengan aksara tersambung dan miring ke atas

Nama Vespa sendiri berasal dari kata "Wesp" yang dalam bahasa Italy berarti binatang penyengat menyerupai tawon dan lebah, sehingga desain motor Vespa sangat identik dengan betuk binatang penghasil madu tersebut. Logo goresan pena Vespa menyerupai ini memang memiliki nilai yang sangat antik alasannya digunakan pada motor-motor Vespa generasi awal yang sekarang menjadi motor Vespa antik.  Logo vespa ini terbentuk dari susunan aksara sambung yang dibuat menanjak dengan bercirikan sebuah garis dibawahnya yang mengikuti kemiringan huruf-hurufnya. Gambar lambang Vespa yang satu ini sangat disukai oleh seluruh scooterist di seluruh penjuru dunia dan sampai kini logo tersebut tetap digunakan pada motor Vespa matic yang merupakan generasi terbaru Vespa dikala ini. Bahan yang digunakan pada logo vespa antik ini yaitu sebuah plat tipis yang terbuat dari stainless steel, namun untuk motor vespa terbaru logonya terbuat dari fiber atau plastik yang dilapis krom.

2. Logo Vespa dengan goresan pena datar. 


Logo Vespa dengan goresan pena datar

Gambar logo motor Vespa yang kedua yaitu menggunakan aksara tebal namun tidak tersambung dan dibuat secara datar. Logo Vespa yang satu ini populer pada beberapa model Vespa tahun 70 sampai 90-an menyerupai pada seri Vespa Super, Vespa PS, Vespa PX, Vespa EXCEL dan Exclusive. Logo ini ada yang terbuat dari plat berlapis krom dan ada juga yang berbahan plastik dengan warna aksara silver dengan dasar warna hitam. Namun sepertinya logo ini tidak digunakan lagi pada model-model Vespa generasi terbaru dikala ini, sehingga hampir jarang digunakan sebagai gambar untuk beberapa produk aksesoris dan merchandise Vespa.

Itulah kedua logo Vespa yang cukup populer di kalangan para pecinta motor Vespa di seluruh dunia, nah logo manakah yang anda sukai sebagai scooteris sejati? ;)

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Dibalik Nilai Klasik Vespa Kongo dan Sejarah Indonesia

Bagi para scooterist tanah air tentu sudah tidak ajaib lagi ketika mendengar nama Vespa Kongo yang sangat klasik ini, selain memiliki bentuk yang khas ternyata skuter antik ini menyimpan sebuah nilai sejarah yang sangat berharga bagi negara Indonesia. Model Vespa ini muncul dan mulai populer setelah masa kemerdekaan negara RI yaitu pada awal tahun 60-an dan merupakan suatu pujian bagi mereka yang beruntung memilikinya ketika itu.

Vespa Kongo Eks Pasukan Garuda III

Sejarah Nama Vespa Kongo 


Sebenarnya ada beberapa nama panggilan yang beredar di masyarakat terhadap model vespa ini selain Kongo, diantaranya yaitu Vespa Telur sebab memiliki tebeng samping yang bilat lonjong menyerupai telur, lalu ada juga sebutan Vespa Ndog Kentus yang artinya sama dengan telur.

Sebutan Kongo sendiri berasal dari daerah berjuangnya para anggota Tentara Nasional Indonesia yang ketika itu tergabung dalam Kontingen Garuda (KONGA) dan mendapat peran dari pemerintah RI pada ketika itu melalui PBB sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dari Indonesia di negara Kongo. Nah, model Vespa inilah yang diberikan kepada prajurit Pasukan Penjaga Perdamaian tersebut sebagai penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasa mereka. Sumber lain mengatakan bahwa selain motor Vespa ini ada juga bentuk penghargaan lain berupa uang dan beberapa peti jarum jahit. 

Vespa Kongo ini mulai dikenal di pasaran pada tahun 1963 yaitu eks para prajurit Kontingen Garuda 2 dan 3, namun belum ada sumber yang bisa dipastikan bahwa Kontingen Garuda 1 juga menerima Vespa ini. Menurut salah satu sumber motor ini dibagikan berdasarkan kepangkatan dalam dunia militer, yaitu untuk yang prajurit yang memiliki pangkat lebih tinggi menerima Vespa 150 cc berwarna hijau, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mendapat Vespa 125 cc berwarna kuning dan biru.

Ciri Khas Vespa Kongo


Salah satu yang membuat unik Vespa Congo yakni pembuatannya yang tidak dilakukan di Italy sebagaimana model Vespa lainnya, melainkan di Jerman yang merupakan hasil produksi Vespa GmbH Augsburg yang bangun pada tahun 1958. Vespa Kongo ini diproduksi dengan materi baku dari plat baja yang lebih berkualitas serta memiliki kelengkapan yang lebih komplit dibanding model Vespa bundar lainnya yang umum beredar di Indonesia menyerupai model VBB1T atau VBB2T. Hal ini pertanda bahwa motor scooter Vespa buatan Italy ini diterima dan bisa merambah dunia.

Model Vespa ini memiliki ciri khas pada adegan bodi-nya yang tidak terdapat pada Vespa lain yaitu:
  • Memiliki lambang burung Garuda yang terbuat dari plat kuningan pada bodi adegan depan sebelah kiri.
  • Di adegan setang sebelah kiri tepatnya di adegan kopling/perseneling terdapat sebuah tonjolan berbentuk oval.
  • Memiliki Sepatbor depan berbentuk bundar tanpa sambungan.
  • Menggunakan Ring Pelek berukuran 10 inchi di kedua rodanya.
  • Memiliki handlebar dengan speedometernya VDO berbentuk kotak agak besar yang berbeda dengan Vespa Tipe VNA/VNB.
  • Di adegan atas speedometer terdapat sebuah lampu kecil menyerupai lampu cabe.
  • Memiliki nomor mesin yang diawali instruksi VGLA1M atau VGLB1M
  • Pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) terdapat keterangan Ex-Brigade III 

Selain ciri-ciri tersebut untuk melengkapi identitas pemiliknya disematkan juga tanda nomor prajurit yang menerima motor Vespa tersebut, terdapat di adegan setang (handlebar) sebelah kiri berbentuk oval dari materi kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Gambar Vespa Kongo


Saat ini seiring dengan berjalannya waktu maka kehadiran Vespa Kongo ini sangat sulit ditemukan dalam kondisi yang asli. Walaupun ada itu hanya dalam hitugan jari saja yang berada di tangan orang-orang yang peduli untuk mempertahankan eksistensinya. Selain dipengaruhi sebab jumlahnya yang sangat terbatas sesuai dengan jumlah prajurit yang mendapatkannya, juga sebab keadaan beberapa onderdilnya yang sudah mulai rusak dan tidak bisa diperbaiki, dan suku cadang penggantinya pun sudah tidak ada di pasaran. Kali ini kami akan coba sajikan beberapa gambar yang masih bisa menggambarkan ciri-ciri Vespa Kongo menyerupai yang telah disebutkan diatas, berikut gambar-gambarnya :
Gambar Orsinil Vespa Kongo Ex Pasukan Garuda III
Gambar Vespa Kongo Original

Vespa Kongo Eks Pasukan Garuda III



Tonjolan Setang Sebelah Kiri - Speedometer VDO Kotak agak besar - Lampu Kecil Cabe Highbeam



Gambar  Modifikasi Vespa Kongo Klasik

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Perayaan Hari Vespa Sedunia 2015 Hadirkan 10 Ribu Lebih Motor Vespa

Salah satu hal unik yang hanya dimiliki oleh skuter Vespa yaitu komunitas penggemarnya yang tersebar di seluruh dunia. Keberadaan klub Vespa yang solid ini tidak terlepas dari konsistensi nilai klasik yang diusung motor Vespa sejak pertama diluncurkan sampai sekarang. Baru-baru ini sebuah perhelatan besar para pecinta motor buatan Italy ini berlangsung dalam sebuah program bertajuk Vespa World Days 2015 di kota Biograd, Kroasia.

Sejarahnya kegiatan ini yaitu tradisi tahunan yang bermula dari  acara berjulukan Eurovespa sebagai bab dari bazar tahunan yakni Bruxelles World's Fair yang digelar pada tahun 1958 di Belgia. Dengan perkembangan jumlah penerima yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan untuk lebih menyesuaikan dengan kondisi motor Vespa secara global, maka semenjak tahun 2007 nama kegiatan Eurovespa diganti menjadi Vespa World Days.

Acara Hari Vespa Sedunia tersebut meruapakan reli Vespa yang paling meriah dan bergengsi dalam rangka merayakan nilai-nilai persahabatan dan kecintaan akan berkendara dengan Vespa untuk menempuh perjalanan jarak jauh (touring) diantara para penggemarnya. Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari yakni dari tanggal 11 - 14 Juni 2015 itu dihadiri oleh lebih dari 10 ribu motor Vespa yang datang dari seluruh penjuru dunia. Berbagai jenis motor Vespa baik yang termasuk ke dalam kategori Vespa renta yang antik, Vespa klasik sampai Vespa matic dengan model-model terbarunya bercampur baur meramaikan program tersebut. Hajatnya para penggemar Vespa tersebut juga dihibur oleh beberapa penampilan musik yang sangat meriah.

Pembukaan Desa Vespa di tengah kota Biograd mengawali perayaan program tahunan yang telah berlangsung selama 57 tahun itu. Biograd dipilih sebagai daerah perayaan Vespa World Days 2015 setelah pada tahun sebelumnya sukses digelar di Italia. Kota ini menjadi daerah start dan finish dari banyak sekali program yang berlangsung di sepanjang pantai Adriatik. 

Sesuatu yang menarik dari perayaan Vespa sedunia tahun ini yaitu adanya penghargaan Piala Vespa yang diberikan kepada para scooterist yang gemar berpetualang dengan Vespa-nya.  Dimana para penerima turing tersebut harus membuat dokumentasi berupa foto dan stempel dari daerah check point terbanyak sepanjang perjalanan menuju kota Biograd. Tempat untuk menerima stempel tersebut yaitu distributor penjualan Grup Piaggio yang berjumlah 2.000 titik dan tersebar di 25 negara di seluruh dunia.

Semua klub Vespa di seluruh dunia dapat mengikuti kegiatan ini dan untuk menjadi pemenangnya selain mereka harus tiba di Biograd pada tanggal 11 Juni dengan membawa foto dan stempel check point terbanyak, juga harus dengan rombongan Vespa terbanyak. Sekarang ini ada 56 klub nasional Vespa yang berasal dari beberapa negara di seluruh dunia dengan jumlah total anggotanya mencapai 67.000 orang. Sementara itu di negara asalnya Italia, ratusan klub motor Vespa setiap tahunnya selalu mengadakan 100 kegiatan Rally Vespa.

Berikut ini kami sajikan foto-foto menarik dari program Hari Vespa Sedunia Tahun 2015, kira-kira ada ga yaa scooterist atau klub Vespa Indonesia yang ikut di program tersebut? biar saja ada salah satu penggemar motor vespa tanah air yang ikut disana, alasannya yaitu even ini sangat luar biasa dan bersejarah bagi para Vespa mania di seluruh dunia.

sumber : http://dapurpacu.com/


Foto-foto Acara Hari Vespa Sedunia 2015
Foto Vespa World Days 2015
Vespa World Days 2015 - 002
Vespa World Days 2015 - 001Vespa World Days 2015 - 003

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Cerita Unik dibalik Vespa Super 150 Tahun 1974 Milik Sang Mantan Penilik

Kecintaan saya terhadap motor Vespa berawal dari kesukaan musik generasi tahun 70 dan 80-an yang sering saya dengar lewat suara tape dari kamar seorang kakak lelaki yang umurnya beda 13 tahunan dengan saya. Masa kecil saya yang berada di tahun 80 hingga 90-an juga sering dilalui bersama motor Vespa Super berwarna medium blue milik Bapak buatan tahun 1979. Dari jenis musik yang berkategori classic dan pengalaman masa kecil tersebut semenjak memasuki usia arif balig cukup akal saya semakin menyukai hal-hal yang mempunyai nilai antik dan klasik. Termasuk salah satunya dalam bidang otomotif yang memang menjadi salah satu hobby yang saya gemari.

Ceritanya bermula ketika saya mulai bekerja di salah satu bank milik pemerintah yang cukup terkemuka di negeri ini pada tahun 2002. Hobi otomotif tersebut banyak berkembang dan tersalurkan alasannya yaitu saya sudah mempunyai penghasilan sendiri dan banyak bergaul dengan rekan-rekan kerja yang memiliki minat sama. Semenjak itu saya telah berganti-ganti memakai motor Vespa sebanyak 4 model hingga tahun 2015 ini. 

Vespa pertama yang saya beli yaitu jenis Vespa P 150 X tahun 1984 yang saya dapatkan berdasarkan acuan dari sang kakak pertama di tahun 2004 dengan harga 4,5 juta rupiah. Setelah itu alasannya yaitu keperluan untuk uang muka rumah, PX tersebut terpaksa harus saya jual kembali, lalu kemudian pada tahun 2006 saya kembali membeli Vespa Exclusive tahun 1992, motor Vespa ini ternyata memiliki mesin yang bermasalah dan sering mogok, hasilnya dalam jangka waktu yang tidak lama saya lepas kembali walaupun dengan sedikit kerugian. Di tahun 2008 sya kembali terpikat dan merasa kangen mengedarai Vespa, secara kebetulan sang kakak yang nomor tiga menyampaikan Vespa PS "banci" tahun 82. Skuter yang satu ini disbut waria alasannya yaitu tidak memiliki lampu sein menyerupai model Vespa PS lainnya. Motor ini mempunyai mesin yang masih sangat bagus, walaupun cat bodinya sudah lusuh namun masih tetap orsini. Keadaannya yang menyerupai itu membuat salah satu sahabat saya terus merayu saya untuk menjual kepadanya, hasilnya hati saya pun harus lela memindahtangankan si PS yang tadinya akan saya bangkit kembali itu kepada sahabat tersebut.

Setelah kurang lebih 3 tahun memakai motor dari merek lain, rasanya kerinduan akan sensasi berkendara dengan Vespa terus berkobar di hati saya. Saat itu yang sudah berniat untuk memiliki kembali sebuah motor Vespa yang lebih renta atau yang tergolong Vespa Antik. Singkat kisah pada tahun 2010 saya ditugaskan untuk bekerja di salah satu kantor cabang pembantu yang gres dibuka pada tahun 2009 yaitu di tempat Singaparna sebagai ibukota Kabupaten Tasikmalaya yang gres memisahkan diri dengan Kota Tasikmalaya. Di kantor itulah kemudian saya mempunyai rekan kerja yang biasa mengatur parkir kendaraan nasabah yang datang ke bank tempat dimana saya bekerja tersebut.

Setelah berkenalan lebih dekat dan ngobrol mengenai impian saya untuk mencari motor Vespa antik tersebut, ternyata ia mempunyai informasi mengenai eksistensi skuter klasik Vespa yang saya maksud. Menurut informasi dari rekan kerja tersebut bahwa di kampungnya ia memiliki sorang tetangga yang mempunyai motor Vespa yang sudah lama tidak dipakai lagi alasannya yaitu kondisi usianya yang tidak memungkinkan lagi untuk mengendarai motor. Mendengan kabar tersebut saya semakin penasaran dan ingin cepat-cepat mengunjungi rumah pemilik Vespa tersebut, walaupun Mang Oyib sapaan dekat rekan kerja tersebut tidak mengetahui secara pasti model Vespa yang dimiliki oleh tetangganya tersebut.

Seperti kata peribahasa bagai cinta dipucuk maka ulam pun tiba, saya sangat bergembira dan eksklusif menyuruh Mang Oyib untuk menggali informasi yang lebih terang mengenai jenis motor Vespa tetangganya itu. Sebelumnya saya sudah berangan-angan Vespa itu dari salah satu jenis Vespa Kongo atau seri VBB produksi awal tahun 60-an. Setelah mendapat informasi yang lebih terang bahwa Vespa tersebut memiliki lampu depan yang tidak lingkaran maka angan-angan saya untuk menerima Vespa Klasik sedikit sirna, dan ternyata Vespa itu yaitu Vespa Super Tahun 1974 berwarna Medium Blue. 

Menurut kisah Mang Oyib pemilik Vespa tersebut dulunya yaitu seorang penilik atau pengawas Kepala Sekolah yang sudah pensiun puluhan tahun yang lalu. Dan ketika itu Vespa tersebut sudah lama tersimpan di dalam salah satu kamar rumahnya tanpa pernah dihidupkan. Namun sebelumnya sang penilik tersebut katanya sangat apik dalam merawat motor Vespa kesayangannya itu. Hal tersebut memang terbukti dengan pajak tahunannya yang masih berlaku tanpa pernah telat dibayar. 

Setelah dipastikan motor tersebut memang mau dijual hasilnya saya bersama Mang Oyib pergi ke rumah Sang Penilik tersebut yang berlokasi cukup jauh di sebelah selatan alun-alun kota Singaparna. Begitu hingga di rumahnya Bapak Pensiunan Penilik tersebut memang terlihat sepi alasannya yaitu hanya tinggal berdua sama istrinya yang sudah lansia, begitu masuk ke rumahnya barulah saya percaya bahwa Vespa Super 74 itu teronggok di kamar depan yang tertutup oleh sebuah kain yang penuh debu dan sarang laba-laba. Kemudian setelah mengobrol dan sepakat hasilnya motor Vespa Super itu saya tebus dengan uang mahar sejumlah 3,5 juta Rupiah lengkap dengan BPKB dan STNK-nya.

Alhamdulillah skuter Vespa warisan Sang Penilik tersebut memang terbukti memiliki mesin yang masih tangguh walaupun dalam perjalanan pulang waktu itu motor tersebut eksklusif saya cek ke bengkel untuk memastikan mampu dikendarai secara layak dan aman. Samapi ketika ini motor tersebut masih dalam keadaan standar dan selalu setia menemani acara sehari-hari saya tanpa pernah mengalami kendala. Di dalam hati saya masih punya hasrat yang belum tersalurkan untuk si Vespa Penilik ini, yaitu mendandaninya semoga kelihatan lebih segar dan klasik sehingga semakin banyak orang yang meliriknya.

Melalui goresan pena ini ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bpk. Ili Sumarli sebagai pemilik terdahulu Vespa Super Tahun 1074 ini dan kepada Mang Oyib yang berjasa dalam mempertemukan saya dengan Vespa ini sehingga berhasil menjadi penghuni di garasi rumah saya. Inilah beberapa penampakan skuter warisan Sang Penilik tersebut.


Cerita Unik Dibalik Vespa Super 1974
Perjuangan Mendapatkan Vespa Super 150 1974 Tasikmalaya
Sejarah Perjuangan Mendapatkan Vespa Super 150 Buatan Tahun 1974
Vespa Super 150 Produksi Tahun 1974 Ex Penilik Sekolah Tasikmalaya
True story by Perry Syafarudien

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Mengenali Awal Perjalanan Vespa PX Hingga Kehadiran New PX 150 2011

Sejak kelahirannya dulu motor Vespa diciptakan dalam beberapa model yang yang sangat beragam. Walaupun dari segi bentuk bodi terlihat sama tapi bahu-membahu jikalau dibedah lebih detil maka akan terlihat perbedaan spesifikasinya. Nah, kali ini Vespaholic akan membahas salah satu jenis model skuter buatan kota Milan yang juga termasuk jenis Vespa yang sangat laku di pasaran. Model ini yaitu Vespa PX Series yang ketika ini hadir kembali dengan model terbarunya yaitu New PX 150.

Vespa PX pertama kali diproduksi pada tahun 1977 di kota Milan sebagai model garis gres (New Line) atau dalam bahasa Italy  yaitu Nouva Linea. Varian pertama Vespa ini dibuat dengan mesin 125 cc, kemudian ada juga model P 200 E yang telah menggunakan pengapian secara elektronik sesuai dengan instruksi karakter "E" pada nama serinya. Lalu pada tahun 1978 muncul pula seri dengan mesin 150 cc yang memakai instruksi produksi P 150 X dan pada tahun 1981 muncul pula seri PX 80.

Vespa New PX 150 2011

Sistem pengapian elektronik ini kemudian diterapkan juga pada model lain yang disebut Vespa PX 125 dan Vespa PX 150E, dan pada tahun 1982 Vespa P 200 E kemudian kemudian dikenal dengan nama PX 200E. Setahun kemudian Vespa seri Arcobaleno diperkenalkan sebagai model untuk dipasarkan di luar negara Italy sebagai seri Lusso, dengan inovasi teknologi gres berupa pemisahan daerah materi bakar dan oli samping. Selain itu kampas rem depan juga dirubah posisinya menjadi lebih terpusat dengan kabel yang terpisah untuk memudahkan perawatan. Lalu kunci kontak juga dibuat menyatu dengan kunci leher stang. Beberapa pembiasaan kecil juga terlihat pada bab badan seri Vespa ini, misalnya desain gres pada bab hidung ataui grille yang merupakan rumah tinggal bagi klakson, ukuran box peralatan yang berada dibawah stang juga mengalami perubahan dengan ukuran yang lebih besar.

Pada tahun 1985 motor-motor bergaya sport dari pabrikan lain menggebrak pasar otomotif dunia, sehingga Vespa sedikit mengalami penurunan penjualan. Pada tahun 1992 bertepatan dengan ulang tahun Vespa yang ke-50 skuter Vespa ini ditawarkan dengan mesin T5 dan bodi dari model PX yang kemudian dipasarkan dengan nama PX 125 T5 classic. Di Indonesia sendiri memasuki tahun 90-an hadir model Vespa Exclusive sebagai pengembangan dari Vespa PX yang mempunyai sedikit perubahan pada bab mesin dan bodinya. Misalnya yang terperinci terlihat yaitu bab lampu sein dan daerah oli samping yang sudah terpisah. Lalu di tahun 1992 juga muncul Vespa Excel dengan bodi yang lebih besar dan teknologi starter elektrik untuk akomodasi pengendaranya.

Memasuki kurun milenium gres pada tahun 2003 hadir Vespa PX 200 Millenium yang memiliki daya maksimum sebesar 12 Bhp dengan kecepatan maksimal sebesar 95 km/jam dan sudah memenuhi standar uji emisi gas buang Euro 2. Sayangnya pada tahun 2007 Vespa PX harus berhenti produksi alasannya tidak memenuhi standar uji emisi gas buang Euro 3 dan penjualan terakhirnya diberi nama seri Ultima (seri terakhir) sebagai edisi terbatas yang memiliki windshield dan rak bagasi depan berlapiskan krom serta velg krom dengan ban strip putih (white wall). 

Pada tahun 2011 Piaggio kembali memproduksi Vespa PX dengan nama New PX 150 yang diperkenalkan melaui festival EICMA Show di kota Milan setahun sebelumnya. Mesin Seri PX terbaru ini masih menggunakan desain mesin 2-stroke dengan kapasitas 125 dan 150 cc dari seri sebelumnya, namun pada PX 150 terbaru ini mengalami penambahan sebuah analytic converter yang berfungsi biar gas buang yang dihasilkannya memenuhi standar Euro 3. Jok New PX 150 2011 dibuat menyatu untuk lebih menunjukkan kenyamanan kepada penumpangnya. Selain itu fitur starter elektrik juga turut menunjukkan akomodasi untuk menyalakan mesin Vespa PX terbaru ini. 

Ditengah ramainya kehadiran motor matik, Piaggio justru memepertahankan style-nya pada model Vespa New PX 150 ini, dengan ciri khas mesin 2 tak yang sangat responsif dan bodi PX yang klasik motor ini bisa menarik minat para penggemar fanatiknya. 

Lihat juga kumpulan gambar Vespa antik dan klasik lainnya yang akan membuat orang terkesima melihatnya, terima kasih semoga bermanfaat ;)

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Sejarah dan Perbedaan Spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc

Vespa PTS merupakan bab dari Vespa Small Frame asal Italia yang mempunyai desain serba kompak di seluruh tubuhnya. Dilihat dari sejarahnya model Vespa yang dirancang oleh Corradano D'Ascanio ini dibuat berdasarkan tuntutan pasar pada ketika itu yang sedang diramaikan oleh kehadiran motor Jepang dengan spesifikasi dan desain yang sederhana. Salah satu yang cukup populer waktu itu yakni kehadiran Honda Super Cub (C50) dan beberapa Moped (Sepeda Motor bermesin dibawah 50cc) yang beredar di daerah Eropa.

Pada tahun 1963 untuk memenuhi harapan pasar tersebut, Piaggio kemudian menciptakan Vespa Small Frame sebagai scooter dengan desain bodi yang lebih kecil, ramping dan pastinya dengan mesin berkapasitas lebih kecil akan lebih menghemat konsumsi materi bakarnya. Untuk pertama kalinya Vespa Small Frame ini dibuat di Italy dengan menggunakan mesin 50 cc dan bisa menjadi pujian para scooterist disana.


Perbedaan Spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc

Selanjutnya mari kita lihat bagaimana sejarah kelahiran Vespa PTS di Indonesia. Selain di Eropa imbas mewabahnya motor bermesin kecil yang berasal dari Jepang ini  juga masuk ke tanah air yang diramaikan oleh 3 pabrikan populer yakni Honda, Suzuki dan Yamaha. Dengan mendapat lisensi penuh dari Piaggio Italy, PT. Dan Motors Indonesia kemudian meluncurkan Vespa PTS pada tahun 1976 guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di segmen motor tersebut. Pada awalnya scooter mini Vespa ini dibekali mesin 2 langkah berkapasitas 90 cc, kemudian pada tahun 1978 PT. DMI merilis varian PTS dengan mesin 100 cc sebagi alternatif bagi para penggemar motor Vespa di tanah air. Nah, bagi scooter mania yang belum tahu perbedaan spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc, pribadi saja kita lihat ulasannya di bawah ini.

Spesifikasi dan Perbedaan Vespa PTS 90 dan 100 cc


Jika dilihat sekilas dari bentuk tubuhnya memang tidak nampak perbedaan yang berarti, namun selain kubikasi mesinnya yang terperinci berbeda, terdapat beberapa bab yang menjadi ciri khas masing-masing dari kedua model Vespa PTS ini. Sebelum kita uraikan perbedannya mari kita lihat terlebih dahulu spesifikasi teknis dari kedua Vespa PTS 90 dan 100 cc tersebut.

Spesifikasi Vespa PTS 90 (V9A1T)
Sejarah dan Perbedaan Spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc
picture source : http://website.lineone.net/

  • Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
  • Tinggi Maksimal = 1.015 mm
  • Lebar stang = 670 mm
  • Wheel base = 1.180 mm
  • Ground Clearence = 225 mm
  • Radius Putar = 1.650 mm
  • Berat Kosong = 73 kg
  • Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
  • Tipe Mesin = Two Stroke with Rotary valve induction 
  • Kapasitas Mesin = 88,5 cc
  • Bore x Stroke = 47 mm x 51 mm
  • Rasio Kompresi = 1 : 7,2
  • Karburator = Dell Orto 16
  • Konsumsi Bahan Bakar = 1 lt / 55 km (berdasarkan standar CUNA)
  • Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
  • Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
  • Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan
  • Tipe Kopling = Manual Basah
  • Sistem Rem = Drum Brake (expansion type)
  • Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
  • Ukuran Ban Depan dan Belakang = 3.00 x 10"
  • Kapasitas penumpang = 2 orang
  • Kelistrikan = Platina 6V
  • Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
  • Kode Produksi = V9A1T
Spesifikasi Vespa P100TS
Sejarah dan Perbedaan Spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc
picture source : http://website.lineone.net/
  • Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
  • Tinggi Maksimal = 1.015 mm
  • Lebar Maksimal = 670 mm
  • Wheel base = 1.180 mm
  • Ground Clearence = 225 mm
  • Radius Putar = 1.650 mm
  • Berat Kosong = 73 kg
  • Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
  • Tipe Mesin = 2 langkah dengan silinder tunggal (two-stroke with rotating type induction)
  • Kapasitas Mesin = 96,12 cc
  • Bore x Stroke = 49 mm x 51 mm
  • Karburator = Dell Orto 19
  • Konsumsi Bahan Bakar = 1,8 lt / 100 km (CUNA standards)
  • Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
  • Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
  • Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan (3 speed with constant mesh gears)
  • Tipe Kopling = Manual Basah
  • Sistem Rem = Drum Brake
  • Ukuran Ban Depan dan Belakang = 10"/3.00
  • Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
  • Kapasitas penumpang = 2 orang
  • Kelistrikan = Platina 6V
  • Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
Nah selain beberapa perbedaan pada spesifikasi teknis di atas, ada beberapa ciri yang bisa dijadikan patokan untuk membedakan kedua model Vespa Small Frame ini. Yang pertama adalah di bab speedometer-nya, bila pada PTS 90 cc angka tertinggi penunjuk kecepatan ini hanya hingga 80 km/h saja, sedangkan pada P100TS angkanya dipatok hingga 120 km/h. Lalu pada Vespa PTS 90 terdapat emblem berwarna krom bertuliskan Vespa Special yang terpasang di bab belakang tepatnya di atas lampu remnya, sementara pada varian PTS 100 emblem tersebut bertuliskan 100 special dan dibagian bawah box bagasi sebelah kirinya terdapat emblem P100TS. Tidak hanya itu ternyata masih ada lagi perbedaan Vespa PTS berdasarkan tahun pembuatannya, bila PTS yang diproduksi sebelum tahun 1980 menggunakan penutup kunci stang dengan bentuk bundar maka untuk PTS yang dilahirkan setelah tahun 80 desain penutup kunci lehernya berbentuk lonjong. 

Itulah sejarah dan perbedaan spesifikasi Vespa PTS yang diproduksi di Indonesia semenjak tahun 1976 hingga tahun 1984. Walaupun sekarang keberadaannya semakin langka alasannya suku cadang yang semakin sulit ditemukan dan pemeliharaannya yang cukup rumit, namun bagi scooterist yang sudah jatuh hati pada model Vespa yang satu ini, mereka tetap berjuang mendapatkannya baik untuk digunakan sebagai kendaraan harian maupun menambah koleksi Vespa antik mereka.

sumber : http://www.scooterhelp.com/ & https://dwinugros.wordpress.com

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Lambretta Itu bukan Vespa Bro, Ini Dia Sejarahnya !

Berbicara mengenai motor skuter pasti kebanyakan orang pribadi menyebut nama Vespa sebagai merek yang paling terkenal di seluruh dunia. Memang scooter ini dikenal sebagai sepeda motor dengan model khas dari negara Italy. Namun, skuter dari negeri pizza itu tidak hanya Vespa, sebuah merek scooter yang sering dianggap sebagai keluarga Vespa itu ialah Lambretta. Dengan model yang hampir menyerupai orang menganggapnya itu ialah salah satu varian dari Vespa. Nah, bagi scooterist yang belum mengetahui sejarah Lambretta kali ini Vespaholic akan mengulasnya di bawah ini.

Kehadiran scooter Lambretta berawal ketika pada tahun 1922 Ferdinando Innocenti sebagai penciptanya membangun sebuah pabrik pipa baja di Roma. Kemudian pada tahun 1931 ia membawa bisnisnya ke kota Milan dengan membangun sebuah pabrik tabung baja yang lebih besar dengan jumlah pekerja yang mencapai 6.000 orang. Sayang sekali ketika terjadi Perang Dunia ke-2 pabrik tersebut dibom sehingga hancur berantakan, nah dari reruntuhan pabriknya tersebut Innocenti menangkap sebuah peluang untuk menciptakan alat transportasi masa depan yang murah, dari inspirasi tersebut kemudian ia memutuskan untuk membuat sebuah scooter yang bersaing dari segi biaya operasional dan tahan terhadap banyak sekali kondisi cuaca.

Nama, Konsep dan Desain

Nama Lambretta sendiri berasal dari kata Lambrate, yakni nama sebuah tempat di pinggiran kota Milan yang dilalui oleh sungai dimana lokasi pabrik milik Innocenti berada. Lambretta berasal dari sebuah nama dari mitos air sprite terkait dengan pemikiran air sungai yang berdekatan dengan tempat produksi pipa baja tersebut.
Desain Asli Pertama Lambretta 125 A Tahun 1947
Sama halnya dengan Vespa konsep motor scooter sederhana Innocenti kemudian diserahkan kepada Jendral Corradino D'Ascanio  seorang insinyur penerbangan yang diberi tanggung jawab atas desain dan konstruksi helikopter modern pertama oleh Augusta. Innocenti menginginkan kendaraan sederhana yang berpengaruh dan terjangkau, selain itu skuter ini juga harus mudah dikendarai baik oleh pria maupun wanita, bisa membawa penumpang dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor. 

Stimulus utama untuk gaya desain Lambretta dan Vespa beralih kembali ke masa sebelum Perang Dunia II yakni memalsukan gaya desain scooter Cushman yang dibuat di Nebraska, Amerika Serikat. D'Ascanio yang membenci sepeda motor telah berhasil merancang kendaraan ini secara revolusioner. Motor ini dibangun dengan spar frame dengan sistem perpindahan gigi pada stang dan mesin yang pribadi dipasang pribadi terhubung ke roda belakang. Untuk memenuhi harapan Innocenti mengenai kendaraan yang bisa melindungi pakaian pengendaranya, sebuah "perisai" depan bisa membuat pakaian pengemudi dan penumpangnya lebih bersih dan kering dibandingkan dengan model sepeda motor lain yang ujung depannya dibiarkan terbuka.

Desain ruang kaki yang datar dan lapang ditujukan untuk pengguna perempuan yang sangat kesulitan ketika berkendara menggunakan rok atau gaun yang panjang pada sepeda motor biasa. Garpu adegan depan dibuat menyerupai roda untuk mendarat pada pesawat yang memudahkan dalam penggantian ban dan pelek. D'Ascanio menghilangkan fungsi rantai pada sepeda motor konvensional yang sering menjadi sumber kotoran dan minyak. Desain basic ini dirancang untuk memungkinkan sejumlah fitur perhiasan lain yang akan dipasang pada adegan rangka, selain itu juga akan memudahkan dan mempercepat proses pengembangan model barunya.  

Masa Produksi 

Produksi pertama skuter Lambretta dengan warna hijau zaitun pada ketika itu cukup digemari oleh warga Italia sehingga mempunyai populasi yang cukup besar disana. Pertama kali diorder oleh militer Amerika untuk alat transportasi lapangan para pasukan terjun dan marinir. Militer negara adikuasa tersebut telah menggunakan Lambretta untuk berkelililng menerima seni administrasi pertahanan Jerman dalam menghancurkan jalan dan jembatan di Dolomites (sebuah tempat adegan dari pegunungan Alpen) dan tempat perbatasan Austria.
Lambretta 125 - Skuter Italy Yang Sering Dianggap Vespa
Innocenti Lambretta 125
Namun, sayang sekali D'Ascanio berselisih dengan Innocenti yang menginginkan spar frame tersebut diproduksi dan diberi merek dari pabrik pembuatan tabung baja miliknya. Hal ini kemudian membuat Innocenti menghidupkan kembali kedua pabriknya dan D'Ascanio jadinya berhubungan dengan Enrico Piaggio yang kemudian menghasilkan spar frame Vespa semenjak tahun 1946. Sedangkan desain simpulan Lambretta jadinya diselesaikan oleh para insinyur aeronautika berjulukan Cesare Pallavicino dan Pier Luigi Torre. Sebelum bergabung menjadi desainer Lambretta Pallavicino telah menjabat sebagai Direktur Teknik di pabrik pesawat Caproni selama Perang Dunia ke-2 dan Torre merupakan seorang desainer mesin di Italo Balbo Idros yang merancang mesin dan mengorganisir pabrik Innocenti untuk produksi massal.

Innocenti mulai memproduksi Lambreta pada tahun 1947 setahun setelah Piaggio meluncurkan model Vespa-nya. Model pertama Lambretta hadir dengan pilihan dingklik pembonceng untuk penumpang belakang atau sebuah rak/kompartemen untuk menyimpan barang. Pelindung/perisai adegan depannya terbuat dari materi aero metal yang kemudian menjelma kulit kembar yang bisa dijadikan bagasi di belakang perisai depannya, bentuknya menyerupai laci penyimpanan yang sering ada di dashboard kendaraan beroda empat sebelah kiri. Penutup tanki materi bakar terletak di bawah jok berengsel guna menghemat penggunaan perhiasan kunci di tutup tanki atau kebutuhan pekerjaaan perhiasan pada bodi halusnya.
Lambretta itu BUkan Vespa, Baca Sejarahnya Disini!
Lambretta GT 200
Lambretta kemudian banyak juga diproduksi di luar negara Italy dengan lisensi penuh, menyerupai di Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, India dan Spanyol. Kadang-kadang menggunakan nama lain, namun tetap mudah dikenali menyerupai Siambretta di negara-negara Amerika Selatan dan Serveta di Spanyol.

Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah Eropa Barat pada simpulan tahun 1960, undangan untuk motor skuter jatuh sebagai tanggapan mulai banyaknya kendaraan beroda empat kecil yang dijual di pasaran dengan kelebihan yang dapat menampung banyak orang. Sejak ketika itu Lambretta mulai berjuang secara finansial, menyerupai yang dilakukan orang bau tanah Innocenti. Kemudian kondisi tersebut dimanfaatkan oleh The British Leyland Motor Corporation (BLMC) untuk mengambil keuntungan dari kesulitan keuangan Innocenti. Produksi dan rekayasa keahlian mereka dikontrak Innocenti untuk memproduksi kendaraan beroda empat di bawah lisensi dari BLMC. Mobil mini Innocenti tersebut menggunakan komponen mekanis yang asli, tetapi dalam banyak hal lebih unggul itu.

Setelah itu Innocenti/Lambretta jadinya dijual ke BLMC. Sayangnya, sebab kurangnya wawasan bisnis ke depan, menyebabkan BLMC dalam mengadopsi demam isu fashion untuk industrinya berakhir dengan cepat. Pemogokan industri lama terjadi di BLMC terjadi, hal ini menimbulkan penjualan skuter Lambretta menurun tajam dan jadinya Innocenti dan Lambretta menutup usahanya pada tahun 1972. Selama rentang waktu itu Lambretta memiliki 18 model yang berbeda. Jika ingin menonton video perihal sejarah Lambretta di bawah ini kami sajikan video youtube yang berjudul The Lambretta Story.


Nah, itulah sejarah skuter Italy yang selalu diidentikan dengan nama Vespa Lambretta, padahal kedua nama scooter tersebut masing-masing diciptakan oleh 2 orang yang berbeda, walaupun awalnya didesain oleh D'Ascanio namun produksi jadinya menghasilkan bentuk dan spesifikasi yang berbeda dari Vespa.

source:wikipedia.org

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

2 Gambar Logo Vespa Paling Populer di Dunia

Sebagai motor skuter yang memiliki ciri khas, Vespa memiliki logo yang sangat unik dan dicintai para penggemarnya. Karena memiliki penggemar fanatik yang tersebar di seluruh dunia, tak heran apabila logo Vespa banyak digunakan pada beberapa aksesoris dan merchandise menarik yang dijual khusus kepada para scooterist.

Piaggio sebagai perusahaan pembuat motor ini tidak terlepas dari merek yang telah memiliki branding besar di dunia otomotif. Jika diperhatikan, untuk setiap model motor Vespa yang dikeluarkan oleh Piaggio menggunakan logo yang berbeda-beda. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk menunjukkan karakter khusus di setiap varian skuter Vespa tersebut. 

Namun ada dua gambar logo Vespa yang sering dipakai semenjak motor Vespa generasi pertama sampai model Vespa generasi terbaru dikala ini. Kedua logo ini sangat populer dan sering digunakan baik sebagai gambar pada banyak sekali fashion dan aksesoris menyerupai baju, tas, sticker dll, maupun sebagai lambang perkumpulan atau klub penggemar motor Vespa di seluruh dunia. Nah, eksklusif saja kita lihat masing-masing logo tersebut di bawah ini :

1. Logo Vespa dengan aksara tersambung dan miring ke atas


Logo Vespa dengan aksara tersambung dan miring ke atas

Nama Vespa sendiri berasal dari kata "Wesp" yang dalam bahasa Italy berarti binatang penyengat menyerupai tawon dan lebah, sehingga desain motor Vespa sangat identik dengan betuk binatang penghasil madu tersebut. Logo goresan pena Vespa menyerupai ini memang memiliki nilai yang sangat antik alasannya digunakan pada motor-motor Vespa generasi awal yang sekarang menjadi motor Vespa antik.  Logo vespa ini terbentuk dari susunan aksara sambung yang dibuat menanjak dengan bercirikan sebuah garis dibawahnya yang mengikuti kemiringan huruf-hurufnya. Gambar lambang Vespa yang satu ini sangat disukai oleh seluruh scooterist di seluruh penjuru dunia dan sampai kini logo tersebut tetap digunakan pada motor Vespa matic yang merupakan generasi terbaru Vespa dikala ini. Bahan yang digunakan pada logo vespa antik ini yaitu sebuah plat tipis yang terbuat dari stainless steel, namun untuk motor vespa terbaru logonya terbuat dari fiber atau plastik yang dilapis krom.

2. Logo Vespa dengan goresan pena datar. 


Logo Vespa dengan goresan pena datar

Gambar logo motor Vespa yang kedua yaitu menggunakan aksara tebal namun tidak tersambung dan dibuat secara datar. Logo Vespa yang satu ini populer pada beberapa model Vespa tahun 70 sampai 90-an menyerupai pada seri Vespa Super, Vespa PS, Vespa PX, Vespa EXCEL dan Exclusive. Logo ini ada yang terbuat dari plat berlapis krom dan ada juga yang berbahan plastik dengan warna aksara silver dengan dasar warna hitam. Namun sepertinya logo ini tidak digunakan lagi pada model-model Vespa generasi terbaru dikala ini, sehingga hampir jarang digunakan sebagai gambar untuk beberapa produk aksesoris dan merchandise Vespa.

Itulah kedua logo Vespa yang cukup populer di kalangan para pecinta motor Vespa di seluruh dunia, nah logo manakah yang anda sukai sebagai scooteris sejati? ;)

Sumber http://id-vespa.blogspot.com

Dibalik Nilai Klasik Vespa Kongo dan Sejarah Indonesia

Bagi para scooterist tanah air tentu sudah tidak ajaib lagi ketika mendengar nama Vespa Kongo yang sangat klasik ini, selain memiliki bentuk yang khas ternyata skuter antik ini menyimpan sebuah nilai sejarah yang sangat berharga bagi negara Indonesia. Model Vespa ini muncul dan mulai populer setelah masa kemerdekaan negara RI yaitu pada awal tahun 60-an dan merupakan suatu pujian bagi mereka yang beruntung memilikinya ketika itu.

Vespa Kongo Eks Pasukan Garuda III

Sejarah Nama Vespa Kongo 


Sebenarnya ada beberapa nama panggilan yang beredar di masyarakat terhadap model vespa ini selain Kongo, diantaranya yaitu Vespa Telur sebab memiliki tebeng samping yang bilat lonjong menyerupai telur, lalu ada juga sebutan Vespa Ndog Kentus yang artinya sama dengan telur.

Sebutan Kongo sendiri berasal dari daerah berjuangnya para anggota Tentara Nasional Indonesia yang ketika itu tergabung dalam Kontingen Garuda (KONGA) dan mendapat peran dari pemerintah RI pada ketika itu melalui PBB sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian dari Indonesia di negara Kongo. Nah, model Vespa inilah yang diberikan kepada prajurit Pasukan Penjaga Perdamaian tersebut sebagai penghargaan pemerintah Indonesia atas jasa-jasa mereka. Sumber lain mengatakan bahwa selain motor Vespa ini ada juga bentuk penghargaan lain berupa uang dan beberapa peti jarum jahit. 

Vespa Kongo ini mulai dikenal di pasaran pada tahun 1963 yaitu eks para prajurit Kontingen Garuda 2 dan 3, namun belum ada sumber yang bisa dipastikan bahwa Kontingen Garuda 1 juga menerima Vespa ini. Menurut salah satu sumber motor ini dibagikan berdasarkan kepangkatan dalam dunia militer, yaitu untuk yang prajurit yang memiliki pangkat lebih tinggi menerima Vespa 150 cc berwarna hijau, sedangkan yang berpangkat lebih rendah mendapat Vespa 125 cc berwarna kuning dan biru.

Ciri Khas Vespa Kongo


Salah satu yang membuat unik Vespa Congo yakni pembuatannya yang tidak dilakukan di Italy sebagaimana model Vespa lainnya, melainkan di Jerman yang merupakan hasil produksi Vespa GmbH Augsburg yang bangun pada tahun 1958. Vespa Kongo ini diproduksi dengan materi baku dari plat baja yang lebih berkualitas serta memiliki kelengkapan yang lebih komplit dibanding model Vespa bundar lainnya yang umum beredar di Indonesia menyerupai model VBB1T atau VBB2T. Hal ini pertanda bahwa motor scooter Vespa buatan Italy ini diterima dan bisa merambah dunia.

Model Vespa ini memiliki ciri khas pada adegan bodi-nya yang tidak terdapat pada Vespa lain yaitu:
  • Memiliki lambang burung Garuda yang terbuat dari plat kuningan pada bodi adegan depan sebelah kiri.
  • Di adegan setang sebelah kiri tepatnya di adegan kopling/perseneling terdapat sebuah tonjolan berbentuk oval.
  • Memiliki Sepatbor depan berbentuk bundar tanpa sambungan.
  • Menggunakan Ring Pelek berukuran 10 inchi di kedua rodanya.
  • Memiliki handlebar dengan speedometernya VDO berbentuk kotak agak besar yang berbeda dengan Vespa Tipe VNA/VNB.
  • Di adegan atas speedometer terdapat sebuah lampu kecil menyerupai lampu cabe.
  • Memiliki nomor mesin yang diawali instruksi VGLA1M atau VGLB1M
  • Pada Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) terdapat keterangan Ex-Brigade III 

Selain ciri-ciri tersebut untuk melengkapi identitas pemiliknya disematkan juga tanda nomor prajurit yang menerima motor Vespa tersebut, terdapat di adegan setang (handlebar) sebelah kiri berbentuk oval dari materi kuningan serta sebuah piagam penghargaan yang menyertainya.

Gambar Vespa Kongo


Saat ini seiring dengan berjalannya waktu maka kehadiran Vespa Kongo ini sangat sulit ditemukan dalam kondisi yang asli. Walaupun ada itu hanya dalam hitugan jari saja yang berada di tangan orang-orang yang peduli untuk mempertahankan eksistensinya. Selain dipengaruhi sebab jumlahnya yang sangat terbatas sesuai dengan jumlah prajurit yang mendapatkannya, juga sebab keadaan beberapa onderdilnya yang sudah mulai rusak dan tidak bisa diperbaiki, dan suku cadang penggantinya pun sudah tidak ada di pasaran. Kali ini kami akan coba sajikan beberapa gambar yang masih bisa menggambarkan ciri-ciri Vespa Kongo menyerupai yang telah disebutkan diatas, berikut gambar-gambarnya :
Gambar Orsinil Vespa Kongo Ex Pasukan Garuda III
Gambar Vespa Kongo Original

Vespa Kongo Eks Pasukan Garuda III



Tonjolan Setang Sebelah Kiri - Speedometer VDO Kotak agak besar - Lampu Kecil Cabe Highbeam



Gambar  Modifikasi Vespa Kongo Klasik

Sumber http://id-vespa.blogspot.com