Vespa PTS merupakan bab dari Vespa Small Frame asal Italia yang mempunyai desain serba kompak di seluruh tubuhnya. Dilihat dari sejarahnya model Vespa yang dirancang oleh Corradano D'Ascanio ini dibuat berdasarkan tuntutan pasar pada ketika itu yang sedang diramaikan oleh kehadiran motor Jepang dengan spesifikasi dan desain yang sederhana. Salah satu yang cukup populer waktu itu yakni kehadiran Honda Super Cub (C50) dan beberapa Moped (Sepeda Motor bermesin dibawah 50cc) yang beredar di daerah Eropa.
Pada tahun 1963 untuk memenuhi harapan pasar tersebut, Piaggio kemudian menciptakan Vespa Small Frame sebagai scooter dengan desain bodi yang lebih kecil, ramping dan pastinya dengan mesin berkapasitas lebih kecil akan lebih menghemat konsumsi materi bakarnya. Untuk pertama kalinya Vespa Small Frame ini dibuat di Italy dengan menggunakan mesin 50 cc dan bisa menjadi pujian para scooterist disana.
Selanjutnya mari kita lihat bagaimana sejarah kelahiran Vespa PTS di Indonesia. Selain di Eropa imbas mewabahnya motor bermesin kecil yang berasal dari Jepang ini juga masuk ke tanah air yang diramaikan oleh 3 pabrikan populer yakni Honda, Suzuki dan Yamaha. Dengan mendapat lisensi penuh dari Piaggio Italy, PT. Dan Motors Indonesia kemudian meluncurkan Vespa PTS pada tahun 1976 guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di segmen motor tersebut. Pada awalnya scooter mini Vespa ini dibekali mesin 2 langkah berkapasitas 90 cc, kemudian pada tahun 1978 PT. DMI merilis varian PTS dengan mesin 100 cc sebagi alternatif bagi para penggemar motor Vespa di tanah air. Nah, bagi scooter mania yang belum tahu perbedaan spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc, pribadi saja kita lihat ulasannya di bawah ini.
Pada tahun 1963 untuk memenuhi harapan pasar tersebut, Piaggio kemudian menciptakan Vespa Small Frame sebagai scooter dengan desain bodi yang lebih kecil, ramping dan pastinya dengan mesin berkapasitas lebih kecil akan lebih menghemat konsumsi materi bakarnya. Untuk pertama kalinya Vespa Small Frame ini dibuat di Italy dengan menggunakan mesin 50 cc dan bisa menjadi pujian para scooterist disana.
Selanjutnya mari kita lihat bagaimana sejarah kelahiran Vespa PTS di Indonesia. Selain di Eropa imbas mewabahnya motor bermesin kecil yang berasal dari Jepang ini juga masuk ke tanah air yang diramaikan oleh 3 pabrikan populer yakni Honda, Suzuki dan Yamaha. Dengan mendapat lisensi penuh dari Piaggio Italy, PT. Dan Motors Indonesia kemudian meluncurkan Vespa PTS pada tahun 1976 guna menghadapi persaingan yang semakin ketat di segmen motor tersebut. Pada awalnya scooter mini Vespa ini dibekali mesin 2 langkah berkapasitas 90 cc, kemudian pada tahun 1978 PT. DMI merilis varian PTS dengan mesin 100 cc sebagi alternatif bagi para penggemar motor Vespa di tanah air. Nah, bagi scooter mania yang belum tahu perbedaan spesifikasi Vespa PTS 90 dan 100 cc, pribadi saja kita lihat ulasannya di bawah ini.
Spesifikasi dan Perbedaan Vespa PTS 90 dan 100 cc
Jika dilihat sekilas dari bentuk tubuhnya memang tidak nampak perbedaan yang berarti, namun selain kubikasi mesinnya yang terperinci berbeda, terdapat beberapa bab yang menjadi ciri khas masing-masing dari kedua model Vespa PTS ini. Sebelum kita uraikan perbedannya mari kita lihat terlebih dahulu spesifikasi teknis dari kedua Vespa PTS 90 dan 100 cc tersebut.
Spesifikasi Vespa PTS 90 (V9A1T)
picture source : http://website.lineone.net/ |
- Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
- Tinggi Maksimal = 1.015 mm
- Lebar stang = 670 mm
- Wheel base = 1.180 mm
- Ground Clearence = 225 mm
- Radius Putar = 1.650 mm
- Berat Kosong = 73 kg
- Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
- Tipe Mesin = Two Stroke with Rotary valve induction
- Kapasitas Mesin = 88,5 cc
- Bore x Stroke = 47 mm x 51 mm
- Rasio Kompresi = 1 : 7,2
- Karburator = Dell Orto 16
- Konsumsi Bahan Bakar = 1 lt / 55 km (berdasarkan standar CUNA)
- Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
- Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
- Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan
- Tipe Kopling = Manual Basah
- Sistem Rem = Drum Brake (expansion type)
- Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
- Ukuran Ban Depan dan Belakang = 3.00 x 10"
- Kapasitas penumpang = 2 orang
- Kelistrikan = Platina 6V
- Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
- Kode Produksi = V9A1T
picture source : http://website.lineone.net/ |
- Panjang Bodi Keseluruhan = 1.665 mm
- Tinggi Maksimal = 1.015 mm
- Lebar Maksimal = 670 mm
- Wheel base = 1.180 mm
- Ground Clearence = 225 mm
- Radius Putar = 1.650 mm
- Berat Kosong = 73 kg
- Tipe Rangka dan sasis = Monocoque
- Tipe Mesin = 2 langkah dengan silinder tunggal (two-stroke with rotating type induction)
- Kapasitas Mesin = 96,12 cc
- Bore x Stroke = 49 mm x 51 mm
- Karburator = Dell Orto 19
- Konsumsi Bahan Bakar = 1,8 lt / 100 km (CUNA standards)
- Komposisi Oli Campuran Bensin = 2%
- Kapasitas Tanki BBM = 5,2 liter
- Sistem Transmisi = Manual 3 Percepatan (3 speed with constant mesh gears)
- Tipe Kopling = Manual Basah
- Sistem Rem = Drum Brake
- Ukuran Ban Depan dan Belakang = 10"/3.00
- Suspensi Depan dan Belakang = Helical Springs and Hydraulic Shock Absorber
- Kapasitas penumpang = 2 orang
- Kelistrikan = Platina 6V
- Kecepatan Maksimal (CUNA Standars) = 70 km/jam
Itulah sejarah dan perbedaan spesifikasi Vespa PTS yang diproduksi di Indonesia semenjak tahun 1976 hingga tahun 1984. Walaupun sekarang keberadaannya semakin langka alasannya suku cadang yang semakin sulit ditemukan dan pemeliharaannya yang cukup rumit, namun bagi scooterist yang sudah jatuh hati pada model Vespa yang satu ini, mereka tetap berjuang mendapatkannya baik untuk digunakan sebagai kendaraan harian maupun menambah koleksi Vespa antik mereka.
sumber : http://www.scooterhelp.com/ & https://dwinugros.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar