Vespa memang bukan hanya sekedar sebuah skuter, menyerupai yang tercantum dalam slogannya "Not Just A Scooter, A Way of Life" telah banyak membuat orang menjadikannya sebagai ciri khas gaya hidup mereka. Sejak awal kehadirannya skuter karya Enrico Piaggio ini telah menjadi kendaraan yang mengalami revolusi signifikan dari model sepeda motor biasa.
Saat ini Vespa tidak hanya disukai oleh para orang renta yang dulu mengalami kelahiran model-model populernya, anak muda zaman sekarang pun banyak yang kepincut oleh keunikan skuter asal Italy tersebut. Mereka selalu ikut berburu model-model Vespa yang disukainya untuk dijadikan sebagai tunggangan sehari-harinya. Dengan realitas tersebut, tidak dapat dipungkiri lagi telah menyebabkan harga vespa bekas menjadi semakin tidak menentu.
Motor Vespa bekas memiliki model yang sangat beragam, dari mulai yang diproduksi tahun 1946 sebagai awal tahun kelahirannya sampai sekarang. Dalam rentang waktu tersebut puluhan bahkan mungkin ratusan varian motor Vespa telah tersebar diseluruh penjuru dunia dengan model dan spesifikasi yang berbeda-beda. Dari sekian banyak model Vespa yang diproduksi terdepat beberapa model yang sering menjadi favorit di kalangan para scooterist. Dengan populasi yang semakin langka dan cara menerima yang membutuhkan perjuangan jenis Vespa bekas tersebut biasanya juga memiliki harga yang sangat tinggi.
Sebagai pola misalnya Vespa Super Sprint 90 (SS90) lansiran tahun 1966 dan Vespa GS 150 produksi tahun 1955. Dengan unit yang semakin terbatas 2 model ini dipastikan memiliki harga jual selangit. Penjualannya pun biasanya hanya terjadi di kalangan para pehobi dan bengkel Vespa yang melaksanakan restorasi terhadap model Vespa antik tersebut. Hal ini menyerupai yang dilakukan oleh Aneka Motor yang merupakan salah satu bengkel Vespa terkenal di tempat Palmerah Jakarta. Selain menyediakan jasa perbaikan, mereka juga melayani pemesanan motor-motor Vespa bekas yang tergolong renta dan antik dengan kondisi siap pakai.
Dengan proses restorasi yang dilakukannya harga Vespa bekas yang ditawarkan oleh bengkel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor menyerupai kelangkaan modelnya, eksistensi spareparts yang mudah dicari, kelengkapan surat-suratnya dan sebagainya. Menurut salah seorang karyawan Aneka Motor kepada Liputan6.com, bahwa pada tahun 2009 saja pihaknya berhasil menjual Vespa SS90 dengan harga sebesar Rp 75.000.000,- dan untuk model Vespa GS 150 sekitar tahun 2000-an laku dengan harga 105 juta Rupiah.
Dengan unit yang semakin langka, menurut para hebat kedua model ini memang cukup populer dan paling banyak diingat dan ditiru oleh para penggemar motor Vespa, sehingga tentunyaharga Vespa antik bekas tersebut lebih tinggi lagi untuk kondisi sekarang.
Dalam dunia otomotif sebuah kejadian unik kerap terjadi diantara para pelakunya. Sesuatu yang berkaitan dengan hobby biasanya membuat orang rela melaksanakan apa saja untuk mewujudkan kesukaannya tersebut. Hal ini ibarat yang dialami oleh Daniel Tedjo, seorang pria yang awalnya gemar terhadap mobil-mobil SUV bergaya petualangan ternyata kepincut juga dengan sebuah motor Vespa antik buatan Enrico Piaggio.
Sebuah Vespa VBB buatan tahun 1965 belakang layar Ia beli dan kemudian ia bangkit kembali dengan gaya scooter Vespa Heavy Duty, ibarat yang pernah digunakan para tentara Amerika di masa perang dunia ke-2. Sebelum direstorasi, motor tersebut hanya digunakan sekali-kali untuk keperluan memanaskan mesinnya saja di sekitar rumahnya yang terletak di daerah Radio Dalam, Jakarta selatan. Sesekali Daniel juga menggunakannya untuk pergi ke tempat usahanya bersama sang istri.
Inspirasi dalam melaksanakan restorasi Vespa VBB itu didapat Daniel dari sebuah gambar di internet ketika dirinya mencari acuan kendaraan beroda empat Jeep di dunia maya. Ia sempat kaget melihat gambar Vespa antik itu dan bertanya-tanya apakah memang ada motor Vespa berpenampilan ibarat itu? Nah setelah itu kemudian Ia bertekad untuk membuat Vespa yang berpenampilan ibarat di gambar yang dilihatnya tadi.
Ternyata Vespa yang dimaksud Daniel ialah model skuter yang digunakan untuk misi perdamaian dan kemanusian pada kurun waktu sekitar tahun 1950-1960an. Yang membuat menarik pria pengusaha sayuran organik ini yaitu alasannya ialah penampilan Vespa tersebut menggunakan rak besi sebagai bagasi untuk membawa barang serta ban yang sedikit bertekstur bernafsu layaknya model ban tahu pada kendaraan beroda empat jeep offroad untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Daniel mengatakan bahwa penampilan Vespa tersebut identik dengan kendaraan model Jeep yang ia sukai dari dulu.
Untuk mewujudkan keinginannya tersebut lantas Ia mengirim Vespa VBB miliknya ke sebuah bengkel di daerah Rempoa yang juga masih kepunyaan temannya. Lalu proses restorasi secara total pun dilakukan dengan sesekali berada dibawah pengawasannya, bahkan Ia pun berperan aktif dalam berburu part atau onderdil yang diharapkan Vespanya.
Untuk tahap pertama, semua bab yang menempel pada bodi ditanggalkan, kemudian beberapa bab badan Vespa yang sexy itu mengalami beberapa koreksi supaya tampil mulus kembali. Lalu proses selanjutnya yaitu pengecatan ulang dengan menggunakan warna klasik yang dipadu dengan silver muda dari Impala Brown membuat VBB tersebut tampil segar kembali. Setelah semua urusan bodi selesai, saatnya memasang satu per satu onderdil yang sengaja semuanya diganti dengan kondisi yang baru.
Nah, selanjutnya giliran pemasangan kaki-kaki dan aksesoris yang menunjang penampilan ibarat yang diinginkan Daniel. Untuk ban model Mud Terrain berprofil bernafsu dipilih dari merek Cheng Shin, dan untuk memasangnya terlebih dahulu harus meninggikan bolt semoga sokbreker bab belakang Vespa posisinya menjadi lebih tinggi. Sementara itu bab double leg shield dipilih merek orsinil Vigano, spion dan karet body set berwarna abu-abu merupakan import part, dan tidak ketinggalan pemasangan back rack impor di bab belakang motor, semakin menegaskan skuter Vespa VBB bergaya Tour of Duty ibarat yang diinginkan Daniel.
Berbicara mengenai motor skuter pasti kebanyakan orang pribadi menyebut nama Vespa sebagai merek yang paling terkenal di seluruh dunia. Memang scooter ini dikenal sebagai sepeda motor dengan model khas dari negara Italy. Namun, skuter dari negeri pizza itu tidak hanya Vespa, sebuah merek scooter yang sering dianggap sebagai keluarga Vespa itu ialah Lambretta. Dengan model yang hampir menyerupai orang menganggapnya itu ialah salah satu varian dari Vespa. Nah, bagi scooterist yang belum mengetahui sejarah Lambretta kali ini Vespaholic akan mengulasnya di bawah ini.
Kehadiran scooter Lambretta berawal ketika pada tahun 1922 Ferdinando Innocenti sebagai penciptanya membangun sebuah pabrik pipa baja di Roma. Kemudian pada tahun 1931 ia membawa bisnisnya ke kota Milan dengan membangun sebuah pabrik tabung baja yang lebih besar dengan jumlah pekerja yang mencapai 6.000 orang. Sayang sekali ketika terjadi Perang Dunia ke-2 pabrik tersebut dibom sehingga hancur berantakan, nah dari reruntuhan pabriknya tersebut Innocenti menangkap sebuah peluang untuk menciptakan alat transportasi masa depan yang murah, dari inspirasi tersebut kemudian ia memutuskan untuk membuat sebuah scooter yang bersaing dari segi biaya operasional dan tahan terhadap banyak sekali kondisi cuaca.
Nama, Konsep dan Desain
Nama Lambretta sendiri berasal dari kata Lambrate, yakni nama sebuah tempat di pinggiran kota Milan yang dilalui oleh sungai dimana lokasi pabrik milik Innocenti berada. Lambretta berasal dari sebuah nama dari mitos air sprite terkait dengan pemikiran air sungai yang berdekatan dengan tempat produksi pipa baja tersebut.
Sama halnya dengan Vespa konsep motor scooter sederhana Innocenti kemudian diserahkan kepada Jendral Corradino D'Ascanio seorang insinyur penerbangan yang diberi tanggung jawab atas desain dan konstruksi helikopter modern pertama oleh Augusta. Innocenti menginginkan kendaraan sederhana yang berpengaruh dan terjangkau, selain itu skuter ini juga harus mudah dikendarai baik oleh pria maupun wanita, bisa membawa penumpang dan tidak membuat pakaian pengendaranya kotor.
Stimulus utama untuk gaya desain Lambretta dan Vespa beralih kembali ke masa sebelum Perang Dunia II yakni memalsukan gaya desain scooter Cushman yang dibuat di Nebraska, Amerika Serikat. D'Ascanio yang membenci sepeda motor telah berhasil merancang kendaraan ini secara revolusioner. Motor ini dibangun dengan spar frame dengan sistem perpindahan gigi pada stang dan mesin yang pribadi dipasang pribadi terhubung ke roda belakang. Untuk memenuhi harapan Innocenti mengenai kendaraan yang bisa melindungi pakaian pengendaranya, sebuah "perisai" depan bisa membuat pakaian pengemudi dan penumpangnya lebih bersih dan kering dibandingkan dengan model sepeda motor lain yang ujung depannya dibiarkan terbuka.
Desain ruang kaki yang datar dan lapang ditujukan untuk pengguna perempuan yang sangat kesulitan ketika berkendara menggunakan rok atau gaun yang panjang pada sepeda motor biasa. Garpu adegan depan dibuat menyerupai roda untuk mendarat pada pesawat yang memudahkan dalam penggantian ban dan pelek. D'Ascanio menghilangkan fungsi rantai pada sepeda motor konvensional yang sering menjadi sumber kotoran dan minyak. Desain basic ini dirancang untuk memungkinkan sejumlah fitur perhiasan lain yang akan dipasang pada adegan rangka, selain itu juga akan memudahkan dan mempercepat proses pengembangan model barunya.
Masa Produksi
Produksi pertama skuter Lambretta dengan warna hijau zaitun pada ketika itu cukup digemari oleh warga Italia sehingga mempunyai populasi yang cukup besar disana. Pertama kali diorder oleh militer Amerika untuk alat transportasi lapangan para pasukan terjun dan marinir. Militer negara adikuasa tersebut telah menggunakan Lambretta untuk berkelililng menerima seni administrasi pertahanan Jerman dalam menghancurkan jalan dan jembatan di Dolomites (sebuah tempat adegan dari pegunungan Alpen) dan tempat perbatasan Austria.
Innocenti Lambretta 125
Namun, sayang sekali D'Ascanio berselisih dengan Innocenti yang menginginkan spar frame tersebut diproduksi dan diberi merek dari pabrik pembuatan tabung baja miliknya. Hal ini kemudian membuat Innocenti menghidupkan kembali kedua pabriknya dan D'Ascanio jadinya berhubungan dengan Enrico Piaggio yang kemudian menghasilkan spar frame Vespa semenjak tahun 1946. Sedangkan desain simpulan Lambretta jadinya diselesaikan oleh para insinyur aeronautika berjulukan Cesare Pallavicino dan Pier Luigi Torre. Sebelum bergabung menjadi desainer Lambretta Pallavicino telah menjabat sebagai Direktur Teknik di pabrik pesawat Caproni selama Perang Dunia ke-2 dan Torre merupakan seorang desainer mesin di Italo Balbo Idros yang merancang mesin dan mengorganisir pabrik Innocenti untuk produksi massal.
Innocenti mulai memproduksi Lambreta pada tahun 1947 setahun setelah Piaggio meluncurkan model Vespa-nya. Model pertama Lambretta hadir dengan pilihan dingklik pembonceng untuk penumpang belakang atau sebuah rak/kompartemen untuk menyimpan barang. Pelindung/perisai adegan depannya terbuat dari materi aero metal yang kemudian menjelma kulit kembar yang bisa dijadikan bagasi di belakang perisai depannya, bentuknya menyerupai laci penyimpanan yang sering ada di dashboard kendaraan beroda empat sebelah kiri. Penutup tanki materi bakar terletak di bawah jok berengsel guna menghemat penggunaan perhiasan kunci di tutup tanki atau kebutuhan pekerjaaan perhiasan pada bodi halusnya.
Lambretta GT 200
Lambretta kemudian banyak juga diproduksi di luar negara Italy dengan lisensi penuh, menyerupai di Argentina, Brazil, Chili, Kolombia, India dan Spanyol. Kadang-kadang menggunakan nama lain, namun tetap mudah dikenali menyerupai Siambretta di negara-negara Amerika Selatan dan Serveta di Spanyol.
Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah Eropa Barat pada simpulan tahun 1960, undangan untuk motor skuter jatuh sebagai tanggapan mulai banyaknya kendaraan beroda empat kecil yang dijual di pasaran dengan kelebihan yang dapat menampung banyak orang. Sejak ketika itu Lambretta mulai berjuang secara finansial, menyerupai yang dilakukan orang bau tanah Innocenti. Kemudian kondisi tersebut dimanfaatkan oleh The British Leyland Motor Corporation (BLMC) untuk mengambil keuntungan dari kesulitan keuangan Innocenti. Produksi dan rekayasa keahlian mereka dikontrak Innocenti untuk memproduksi kendaraan beroda empat di bawah lisensi dari BLMC. Mobil mini Innocenti tersebut menggunakan komponen mekanis yang asli, tetapi dalam banyak hal lebih unggul itu.
Setelah itu Innocenti/Lambretta jadinya dijual ke BLMC. Sayangnya, sebab kurangnya wawasan bisnis ke depan, menyebabkan BLMC dalam mengadopsi demam isu fashion untuk industrinya berakhir dengan cepat. Pemogokan industri lama terjadi di BLMC terjadi, hal ini menimbulkan penjualan skuter Lambretta menurun tajam dan jadinya Innocenti dan Lambretta menutup usahanya pada tahun 1972. Selama rentang waktu itu Lambretta memiliki 18 model yang berbeda. Jika ingin menonton video perihal sejarah Lambretta di bawah ini kami sajikan video youtube yang berjudul The Lambretta Story.
Nah, itulah sejarah skuter Italy yang selalu diidentikan dengan nama Vespa Lambretta, padahal kedua nama scooter tersebut masing-masing diciptakan oleh 2 orang yang berbeda, walaupun awalnya didesain oleh D'Ascanio namun produksi jadinya menghasilkan bentuk dan spesifikasi yang berbeda dari Vespa.
Vespa memang bukan hanya sekedar sebuah skuter, menyerupai yang tercantum dalam slogannya "Not Just A Scooter, A Way of Life" telah banyak membuat orang menjadikannya sebagai ciri khas gaya hidup mereka. Sejak awal kehadirannya skuter karya Enrico Piaggio ini telah menjadi kendaraan yang mengalami revolusi signifikan dari model sepeda motor biasa.
Saat ini Vespa tidak hanya disukai oleh para orang renta yang dulu mengalami kelahiran model-model populernya, anak muda zaman sekarang pun banyak yang kepincut oleh keunikan skuter asal Italy tersebut. Mereka selalu ikut berburu model-model Vespa yang disukainya untuk dijadikan sebagai tunggangan sehari-harinya. Dengan realitas tersebut, tidak dapat dipungkiri lagi telah menyebabkan harga vespa bekas menjadi semakin tidak menentu.
Motor Vespa bekas memiliki model yang sangat beragam, dari mulai yang diproduksi tahun 1946 sebagai awal tahun kelahirannya sampai sekarang. Dalam rentang waktu tersebut puluhan bahkan mungkin ratusan varian motor Vespa telah tersebar diseluruh penjuru dunia dengan model dan spesifikasi yang berbeda-beda. Dari sekian banyak model Vespa yang diproduksi terdepat beberapa model yang sering menjadi favorit di kalangan para scooterist. Dengan populasi yang semakin langka dan cara menerima yang membutuhkan perjuangan jenis Vespa bekas tersebut biasanya juga memiliki harga yang sangat tinggi.
Sebagai pola misalnya Vespa Super Sprint 90 (SS90) lansiran tahun 1966 dan Vespa GS 150 produksi tahun 1955. Dengan unit yang semakin terbatas 2 model ini dipastikan memiliki harga jual selangit. Penjualannya pun biasanya hanya terjadi di kalangan para pehobi dan bengkel Vespa yang melaksanakan restorasi terhadap model Vespa antik tersebut. Hal ini menyerupai yang dilakukan oleh Aneka Motor yang merupakan salah satu bengkel Vespa terkenal di tempat Palmerah Jakarta. Selain menyediakan jasa perbaikan, mereka juga melayani pemesanan motor-motor Vespa bekas yang tergolong renta dan antik dengan kondisi siap pakai.
Dengan proses restorasi yang dilakukannya harga Vespa bekas yang ditawarkan oleh bengkel ini dipengaruhi oleh beberapa faktor menyerupai kelangkaan modelnya, eksistensi spareparts yang mudah dicari, kelengkapan surat-suratnya dan sebagainya. Menurut salah seorang karyawan Aneka Motor kepada Liputan6.com, bahwa pada tahun 2009 saja pihaknya berhasil menjual Vespa SS90 dengan harga sebesar Rp 75.000.000,- dan untuk model Vespa GS 150 sekitar tahun 2000-an laku dengan harga 105 juta Rupiah.
Dengan unit yang semakin langka, menurut para hebat kedua model ini memang cukup populer dan paling banyak diingat dan ditiru oleh para penggemar motor Vespa, sehingga tentunyaharga Vespa antik bekas tersebut lebih tinggi lagi untuk kondisi sekarang.